TEGAL - Kejuaraan Nasional Pencak Silat Pelajar yang dilaksanakan secara virtual memperebutkan Piala Walikota Tegal ke-2 dan akan berlangsung selama 5 hari terhitung dari mulai 29 September hingga Minggu 3 Oktober, secara resmi dibuka oleh Sekda Kota Tegal, Dr. Drs. Johardi, MM mewakili Walikota Tegal H Dedy Yon Supriyono, SE, MM di Gedung Serba Guna Berdedikasi, Jalan Setiabudi, Kota Tegal, Kamis (30/9/2021).
Johardi sebelum membacakan pesan Walikota Tegal menyampaikan alasan ketidakhadiran orang nomer satu di Kota Tegal tersebut.
Walikota Tegal menurutnya, tidak dapat hadir dalam kejuaraan yang diikuti 182 peserta dari 7 provinsi lantaran adanya undangan mendadak untuk menghadiri rapat evaluasi PPKM Covid-19.
"Awalnya berkenan hadir, namun karena ada undangan yang mendadak, tadi pagi jam 5 beliau berangkat ke Semarang dengan pak Kapolres dan pak Dandim beserta jajarannya untuk mengikuti evaluasi PPKM Covid-19. Ini akan dievaluasi langsung oleh pak Menko dan BNPB, " Ujarnya.
Selanjutnya, Walikota Tegal dalam pesannya memohon doanya pada warga Kota Tegal sebab salah satu atlet dari Kota Tegal mewakili provinsi Jawa Tengah yang akan mengikuti kejuaraan di Pekan Olah Raga Nasional di Papua.
"Pada kesempatan ini kami juga mohon support dan doanya untuk saudari Dela Kusumawati atlet pencak silat Kota Tegal yang akan berlaga di PON pada kelas C Putri, " Pesannya.
Sementara sebelumnya, Kepala Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata, Ir. Cucuk Daryanto dalam laporannya selain laporan teknis penyelenggaraan, dirinya juga meminta agar Pencak Silat untuk tetap dijaga dan dilestarikan.
"Pencak Silat merupakan rangkaian atau kumpulan dari beberapa aspek kehidupan. Spiritual dan mental, seni budaya, aspek olag raga serta aspek bela diri. Jadi sudah lengkap, " Tuturnya.
"Juga merupakan warisan budaya leluhur bangsa Indonesia sehingga menurut saya perlu terus untuk dijaga dan dilestarikan. Saya melihat pencak silat juga mewarnai didalam kehidupan bernegara bangsa Indonesia yang telah membawa dan mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia, " Ujarnya.
Pada kesempatan sambutan, Ketua IPSI Kota Tegal, Edi Suripno, SH, MH menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya kejuaraan pencak silat tingkat nasional.
"Atas nama Ketua IPSI Kota Tegal kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Kota Tegal dan juga dinas pemuda dan olah raga yang sama-sama ikut mengembangkan pencak silat di Kota Tegal, " Ucap Uyip sapaan akrab Edi Suripno.
"Kita semuanya sama-sama memiliki tanggung jawab, bahwa kita memiliki satu warisan budaya yaitu pencak silat yang salah satu cabang olah raga yang sedang diperjuangkan mudah-mudahan bisa menjadi salah satu cabang olah raga yang dapat dipertandingkan di olimpiade, " Ujarnya.
"Alhamdulillah berkat kerja keras dari teman-teman dan para pelatih silat yang ada di kota Tegal ada 26 perguruan ini bisa menyumbangkan bisa ikut serta dalam kejuaraan-kejuaraan yang diselenggarakan baik di tingkat regional maupun di tingkat nasional, " Katanya.
Secara teknis, Sekretaris IPSI Kota Tegal, Kadarisman MPd menjelaskan pelaksanaan kejurnas tersebut kepada Jurnalis Indonesia Satu. Menurutnya, Kejurnas Pencak Silat memperebutkan Piala Walikota Tegal sudah 2 kali diselenggarakan. Pertama tahun 2020 diadakan di Poltek Harber dengan 97 peserta dari 5 Provinsi.
"Alkhamdulillah, tahun ini menjadi 182 peserta 34 kontingen dan 7 Provinsi. Dari Jateng 25 kabupaten kota, dari Jatim 48 kabupaten kota, dan peserta lainnya dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Kalimantan Tengah, " Ungkap Kadsrisman yang juga sebagai wasit bertaraf internasional.
Disebutkan Kadarisman, bahwa kejuaraan dengan virtual dilakukan dari mulai pendaftaran yang melalui online, juga para peserta nasional membuat video untuk kategori Tunggal, Ganda maupun Regu.
Dalam penilaian, untuk tunggal atau perorangan penilaiannya meliputi tangan kosong, Golok atau juga Toya. Durasi video 3 menit.
"Untuk Ganda, terdiri dari 2 orang tarung tapi sudah diatur tergantung dari kreatifitas mereka, penilaiannya dari tekniknya, kemantapannya dan keserasian gerak, " Terangnya.
Sedangkan untuk kategori Regu, terdiri dari 3 orang dengan durasi 3 menit dimana yang dinilai kebenaran gerak, urutan gerak, kemantapan, keserasian dan kekompakan. Juri yang menilai dalam kejuaraan tersebut merupakan juri regional dan nasional. (Anis Yahya)