Anis Yahya
Anis Yahya
  • Aug 11, 2021
  • 1060

Menteri KKP Bangga Hasil Ikan di Pelabuhan Tegal Melimpah Meski Ditengah Pandemi

Menteri KKP Bangga Hasil Ikan di Pelabuhan Tegal Melimpah Meski Ditengah Pandemi
Menteri KKP, Ir Sakti Wahyu Trenggono, MM ketika berada di Pelabuhan ikan, Tegalsari, Kota Tegal, Selasa (10/8/2021. Foto-foto : Anis Yahya)

TEGAL - Menteri Kelautan dan Perikanan Ir. Sakti Wahyu Trenggono, MM saat turun dari mobil di pelabuhan Kota Tegal sempat tertegun melihat hasil ikan yang begitu melimpah ditengah suasana pandemi Covid-19. "Ini miliaran" celetuknya sesaat sebelum melangkah menuju kapal-kapal nelayan yang bersandar di tepian tempat pelelangan ikan Kota Tegal, (Selasa, 10/8/2021).

"Saya melihat begitu luar biasa ikan yang diturunkan. Produksi yang sangat luar biasa, " Ujar Trenggono. Diapun berkomitmen akan segera merealisasikan pembangunan pelabuhan Tegal. Menurutnya setelah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, SH, M.IP bahwa kelak pengelolaan Pelabuhan Perikanan Tegal akan diserahkan kepada pemerintah pusat, maka mas Treng - begitu panggilan akrab sang menteri, sudah memerintahkan kepada Dirjennya untuk segera dibangun.

"Ini janji saya kepada pak Walikota dan pak Wakil Walikota dan seluruh nelayan yang ada disini supaya menjadi pelabuhan yang ikonik sebagai pelabuhan yang sangat bersih dan sangat bagus, " Katanya.

Menteri Trenggono menyampaikan kekaguman atas produksi ikan yang melimpah namun disisi lain dirinya juga melihat buruknya infrastruktur diwilayah pelabuhan Kota Tegal apalagi disaat musim penghujan sehingga penekanan untuk menyegerakan pembangunan dan pengelolaan menjadi prioritas untuk ditangani pemerintah pusat.

"Kita akan bikin sebagus mungkin. Saya belum tahu angkanya berapa. Idealnya pelabuhan yang sangat higienis, sangat bersih. Artinya kalau teman-teman kesini, enggak kayak gini, " Ungkapnya. Trenggono saat menuju deretan kapal terpaksa melewati jalanan becek dan aroma tak nyaman.

Terkait pembangunan dan pengelolaan pelabuhan ikan termasuk pembiayaan pembangunan infrastruktur pelabuhan tersebut, Walikota Tegal H. Dedy Yon Supriyono yang turut mendampingi Menteri KKP menegaskan bahwa pihaknya merasa bersyukur dan berterima kasih pada pemerintah provinsi yang telah menyerahkan pengelolaan pelabuhan ke pemerintah pusat.

"Terima kasih kepada pemerintah provinsi, alkhamdulillah bahwa pelabuhan ininsudah diserahkan ke pemerintah pusat. Harapannya pelabuhan yang selama ini kita lihat jorok, tadi komitmen pak menteri, akan segera dilaksanakan pembangunannya diawal tahun 2022. Pembiayaan semuanya dari pusat, " Katanya. Pada kesempatan itu Dedy Yon juga melakukan pengguntingan jaring tangkap cantrang didepan Trenggono sebagai simbol jaring tersebut sudah tidak akan dipakai lagi para nelayan dan digantikan dengan jaring tangkap Jabrik.

Disisi lain Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro, ST juga merasa bangga dengan hasil ikan di Kota Tegal. Menurutnya, hasil penangkapan dari Nelayan Kota Tegal terutama yang berada di pelabuhan Tegalsari kebanyakan menggunakan jaring Cantrang. Namun demikian, untuk melestarikan lingkungan yang berkelanjutan, maka langkah komitmen bersama merubah jaring tangkap cantrang ke Alat Tangkap Kantong Jabrik.

"Terkait dengan hasil penangkapan dari nelayan Kota Tegal terutama yang berada di pelabuhan Tegalsari yang mayoritas adalah hasil tangkapan dari jaring cantrang sangat luar biasa. Bahkan pak menteri tadi menyaksikan sendiri hasil dari tangkapan dari cantrang, " Katanya.

"Namun demikian kedepan, untuk melestarikan lingkungan dan demi suistanable atau berkelanjutan agar anak cucu kita juga bisa menikmati, maka komitmen bersama untuk merubah alat tangkap cantrang ini menjadi alat tangkap kantong jaring kantong tertarik atau biasa disingkat dengan nama Jabrik, " Tambah Kusnendro.

Dikatakan pula bahwa tidak lama lagi akan segera ditanda tangani peraturan menteri, terkait dengan alat tangkap Jabrik. Sehingga diharapkan dengan adanya perubahan peraturan tersebut, para nelayan dalam menangkap ikan tidak akan lagi kucing-kucingan dan kejar-kejaran dengan aparat terkait dengan legalitas di Kapal perikanan.

"Saya berterima kasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini kepada presiden, pada Menteri Kelautan dan Perikanan yang mau memikirkan masyarakat di Kota Tegal terutama masyarakat kawasan pesisir yaitu kawasan ini. Kalau nelayan lagi mendapatkan hasil banyak, maka otomatis akan menimbulkan banyak multiplayer effect kepada perikanan kepada ekonomi masyarakat, " Tuturnya.

Sebagaimana diketahui, meski situasi pandemi Covid-19 belum usai, namun sektor perikanan tetap menunjukkan pertumbuhan positif. Naik 9, 69 persen pada kuartal kedua 2021.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyajikan data bahwa ekonomi Indonesia pada triwulan II-2021 tumbuh 7, 07 persen dari triwulan II-2020. Usaha perikanan termasuk sektor yang mengalami pertumbuhan signifikan.

"Produktivitas sektor KP tidak turun meski pandemi masih melanda. Kita akan pacu terus agar sektor KP ini menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi negara, " Ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono beberapa waktu sebelum kunjungannya ke Kota Tegal dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Kamis 5 Agustus 2021.

Berdasarkan data BPS, nilai produk domestik bruto (PDB) Perikanan pada Triwulan II sebesar Rp 188 triliun atau 2, 83 persen terhadap nilai PDB Nasional. Nilai PDB naik dibandingkan dengan Triwulan I  sebesar Rp109, 9 triliun atau 2, 77 persen terhadap nilai PDB Nasional. 

Kontribusi tersebut belum memperhitungkan pertumbuhan lapangan usaha sub sektor kelautan dan perikanan yang menjadi tanggung jawab KKP berdasarkan UU Cipta Kerja dan regulasi turunannya, baik dari komoditas pengolahan hasil perikanan, komoditas pergaraman, biofarmakologi dan bioteknologi dari hasil laut, dan jasa-jasa kelautan.

KKP memiliki tiga program prioritas dalam menggenjot produktivitas sektor kelautan dan perikanan hingga 2024. Untuk bidang perikanan budidaya misalnya, KKP mendorong melejitnya hasil produksi sejumlah komoditas berorientasi ekspor, salah satunya udang. Caranya dengan mengevaluasi tambak yang tersebar di Indonesia, lalu revitalisasi dan membangun modelling tambak udang terintegrasi di lokasi-lokasi potensial.

Selain itu, KKP menggeliatkan kampung-kampung budidaya perikanan berbasis kearifan lokal. Sedangkan di bidang perikanan tangkap, KKP menargetkan peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) untuk kesejahteraan masyarakat nelayan.

Dalam mengelola sub-sektor ini, KKP mengusung konsep penangkapan ikan secara terukur sehingga bukan ekonomi saja yang tumbuh tapi ekosistem juga terjaga.

"Lihat data statistik bahwa produksi perikanan budidaya dan tangkap tumbuh. Ini artinya sejalan dengan program prioritas yang KKP usung, " Katanya.

Sementara sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat nelayan agar tetap produktif selama masa pandemi, KKP menggelontorkan beragam program yakni pemberian sembako, percepatan layanan berbasis online, hingga kemudahan akses pinjaman permodalan.

"Di Indonesia, produk perikanan menyediakan 54 persen dari seluruh protein hewani yang dikonsumsi masyarakat. Perikanan juga merupakan salah satu kontributor terbesar dalam menciptakan lapangan pekerjaan, baik langsung maupun tidak langsung, " ujar Menteri Trenggono.

Pertumbuhan di masa pandemi menambah deretan tren positif sektor kelautan dan perikanan sejak tahun lalu. Indonesia naik dua peringkat menjadi peringkat delapan sebagai eksportir utama produk perikanan dunia tahun 2020.

Berdasarkan data yang dirilis oleh ITC Trademap, nilai ekspor produk perikanan Indonesia tahun 2020 mencapai 5, 2 miliar dolar AS atau tumbuh positif 5, 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara secara kumulatif periode Januari - Juni 2021, nilai ekspor produk perikanan mencapai 2, 6 miliar dolar AS atau naik 7, 3 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.(***/Anis Yahya)

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU